Monday, November 15, 2010

Ku Menunggu apa yang Ku Tunggu


Semua yang aku nanti hanya kiasan dalam rupa warna di ujung kemilau pelangi, pelangi pagi yang hangat. Semalaman hujan menyapu langit yang hitam di antara cumbuan rembulan yang tersaput awan, diam di belenggu embun yang mulai menggigil, terbersit dalam sepi sebuah bisikan menuduh peluh yang terengah, terasa mengoyak nafas dengan dentingan perih di antara kisah kasih malam ini namun kini sudah pagi, tersambut dengan rentetan pelangi yang hangat nan berwarna, mengiringi embun yang beranjak dalam cumbuan aroma wangi tanah yang basah menyentuh raga dari sela celah ruang kamar, seolah semua yang terlewati adalah bagian yang terbagi, terurai diam sepucuk elok dari kidung burung - burung, menghantar kelembutan menyibak kelambu jendela kaca, terpampang sebelum sapa, tergetar sebelum terbuka, ternyata semua hanyalah bagian yang terlupa dari bagian detik yang berderik di sepanjang waktu dan di antara semua itu hanya ada kau, aku dan dia ....

*****

*) Didik Aat, sebuah kiriman tertanggal 03/25/2008 1:12 pm. Judul asli "Gue Menunggu Apa yang Gue Tunggu" sudah diedit oleh PU.

Supported image by: http://www.gettyimages.com OR http://www.arenaphotographers.com

No comments:

Post a Comment

Other Blog

Followers

Search This Blog