Friday, August 19, 2011

Dream a Dream


When the night is still
And the sea is calm
Lonely shadow, you call upon me


Lay by my side
Fear not tonight
Lonely shadow, you’ll find a new light


Dream a dream
And see through angel’s eyes
A place where we can fly away


Ride with me upon a shining star,
Above the moonlit sky
We will find elysium

Hear the nightingale
Sing a lullaby
Lonely shadow, you’ll find a new light

Dawn will be kind,
All will be bright,
Lonely shadow, rise from the darkness

Dream a dream
And see through angel’s eyes
A place where we can fly away





supported image: http://www.gettyimages.com

Friday, August 12, 2011

* Dongeng dari Negeri Burung Ufuk Timur *

Serpihan Kisah Si Jambul Kuning (1)




Si burung jambul kuning tampak diam saja seharian. Kaki mungilnya mencengkram dahan pohon tempat dimana ia hinggap. Tatapannya menerawang. Ia mengibaskan sayapnya, yang kiri dan kanan, secara bergantian. Kemudian kepalanya menoleh dan memperhatikan kedua sayapnya bergantian. Tapi ia kembali diam. Ia termenung. Di kepalanya yang mungil itu, di otak yang juga kecil itu, tiba – tiba terbersit niat yang selama ini tak pernah dibayangkannya.


Ingin rasanya ia mengepakkan kedua sayapnya dan melesak terbang seketika itu juga. Ia berpikir, sudahkah sayapnya demikian kuat untuk terbang saat itu? Sudahkah ia cukup punya tenaga untuk terbang saat itu juga? Sudahkah ia demikian terampil seandainya ia terbang saat itu juga? Kembali ia menatap kedua sayap mungilnya sekali lagi.


Kemudian ia menoleh. Tatapannya tertuju pada burung - burung yang nampak begitu kecil di kejauhan. Mereka nampak demikian asyiknya terbang ke sana – kemari, bersama teman - temannya yang lain. Mungkin beberapa diantaranya adalah teman – temanku dulu, pikirnya.


Akankah, suatu saat diriku bisa terbang seperti mereka?


Seandainya saat itu memang benar – benar terjadi. Tapi apakah itu mungkin?


Di saat si burung jambul kuning sibuk dengan benaknya sendiri, memikirkan kemungkinan akan keinginannya yang ingin dicapainya, tak henti – hentinya ia menatap kelompok burung nun di kejauhan.


Sementara itu, di sisi lain, si jambul kuning tidak pernah menyadari bila si burung raksasa selalu mengawasi gerak – geriknya. Si burung raksasa diam tak bergeming, namun tatapan tajamnya selalu tertuju pada si jambul kuning.


Entah apa yang ada di benak si burung raksasa, tak ada yang mengetahui.


*** Bersambung ***



supported image: http://graphicsfairy.blogspot.com/

Friday, August 5, 2011

Pada Sebuah Penantian


Diam ...
dan masih diam ...
Sunyi ...
dan dalam sunyi ...
Hening ...
dan biarlah hening ...
Menunggu ...
dan terus menunggu ...
Sendiri ...
dan memang sendiri ...

Apa yang ku nanti ...
Apa yang dinanti ...
Bukan apa yang menanti ...

Hanya sebuah penantian tak berujung ...
Hanya sebuah penantian tanpa batas ...
Hanyalah sebuah penantian, pada sebuah penantian ...

*) Otak busuk dan karatan penuh belatung, pada suatu malam ...




supported image: http://www.gettyimages.com

LOVE?


Love, dia kembali menyapa ...
Love, dia kembali menghampiri ...
Love, kurasakan lagi perasaan itu ...
Love, kurasakan lagi menyesakkan dadaku ...
Love, tapi kepada siapa kini perasaan itu kuberikan?

Love, sebelum perasaan itu bersemi, kembali kubunuh pelan - pelan ...
Love, sunggu menyakitkan tapi ku tak mau dia terus menyiksaku ...
Love, mengapa hanya aku yang merasakannya, aku begitu bodohnya sudah ...
Love, menginginkan seseorang yang bahkan belum pernah kutemui tapi perasaan itu lebih dulu muncul ...

Tuhan, haruskah ku terus menyiksa diriku seperti ini?




supported image: http://www.gettyimages.com

A Picture of You (2)



Kamu terlihat demikian menawan,
Kamu memang makin menggemaskan hanya dalam balutan itu,
Senyum tipis nakalmu menghias wajah,
Ingin rasanya membenamkan tubuh liatmu dalam pelukku ...




supported image: http://www.gettyimages.com

Thursday, August 4, 2011

Siapa kamu?


Siapa kamu?
yang kini sedang kutunggu,
yang kini sedang kupertanyakan,
yang kini bermain - main dalam benakku,
yang kini kerap mengganggu pikiranku,
yang kini kerap menyelimutiku dengan gelisah,
yang kini menghempasku dalam lorong tak berujung,
yang kini sedang ku letakkan harapanku,
yang kini membuat hatiku kian gelisah ...

Akankah engkau muncul?
yang kan membawaku terbang dari sangkar emas kegelisahanku,
yang kan membebaskanku dari rantai kecemasan ini,
yang kan melepaskanku dari selimut kegelisahanku,
yang kan menyambutku dengan dekapan tuk bersama mengarungi jalan yang berliku,
menuntunku menempuh dan menjelajahi ujian hidup sebenarnya ...





supported image: http://graphicsfairy.blogspot.com/

A Picture of You *)


Ku suka memandangmu yang seperti itu,
Hatiku kian terpikat menatapmu seperti itu,
Ku ingin tergoda saat melihatmu seperti itu,
Hatiku selalu berdesir tatkala memandangmu seperti itu,
Perasaan merindu ingin segera merangkul dan memelukmu ...




*) Inspired by a picture of someone, somewhere in this networking/digitally area, if he only knew, I wish that he knew this ...

supported image: http://www.gettyimages.com

Kupu - Kupu Kertas

Prolog:

A song to my lonely heart, a song to remember, the unforgettable song, for my inspiring moment, a song of Ebiet G. Ade ...




Setiap waktu engkau tersenyum
Sudut matamu memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Duka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata katamu riuh mengalir bagai gerimis

Seperti angin tak pernah diam
Selalu beranjak setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bakar ladang gersang
Entah sampai kapan berhenti menipu diri

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram

Membasuh debu yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih dari segala kekotoran
Aku menunggu hujan turunlah
Aku mengharapkan badai datanglah
Gemuruhnya akan
Melumatkan semua kupu kupu kertas

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram






supported image: http://www.gettyimages.com

Wednesday, August 3, 2011

Berikan ku Jawaban


Kegelisahan itu muncul lagi
Kecemasan itu terus menderaku
Kekalutan hatiku kini lebih dahsyat dari sebelumnya
Entah apa sebenarnya yang bergejolak dalam diriku

Jiwaku merintih
Batinku kian meronta
Sukmaku kian terkoyak
Entah apa lagi yang sedang melandaku

Hanya kebingungan yang tak terjawab
Hanya teka - teki absurd yang tak terpecahkan
Yang kian menghimpitku demikian kuat
Yang semakin menyiksa hatiku demikian perihnya

Akankah kutemukan sebuah jawaban?
Jawaban atas kegalauan ini ...
Jawaban atas siksaan ini ...
Jawaban atas segala ketidakpastian yang melandaku ...

... Tuhan, hanya kepada-MU lah kuharap bisa kutemukan jawabannya ...





supported image: http://www.gettyimages.com

Sebuah Puisi ...




Sebuah puisi yang selalu kutorehkan
puisi tentang diriku sendiri
puisi tentang kegelisahanku sendiri
puisi tentang tangisan kesendirianku

Sebuah puisi yang selalu kucoretkan
di atas kertas putih yang kini bernoktah jeritan hatiku
dengan tinta curahan hati yang tak berkesudahan
dalam selimut berornamen sepi kesendirianku

Sebuah puisi yang selalu kucurahkan
kecemasan hatiku yang tercabik - cabik
kebingungan atas diriku tanpa alasan
kekalutan jiwa yang menyiksa tak berkesudahan

Sebuah puisi yang selalu mengalir tiada henti
menjadi teman hatiku yang terkurung hampa
menghadirkanku sebuah persahabatan dengan kesunyian
memberikanku sebuah persaudaraan yang menguatkanku menjalani segala cobaan hidup ...

... Ini hanyalah sebuah puisi, tentang aku, hanya aku dan memang aku ...




*) pada sebuah pergolakan batin dan emosi, puisi - puisi yang tertuang hanya untuk membebaskan kungkungan emosi tak bertepi ...





supported image: http://www.gettyimages.com/

Apakah kamu bisa?


Aku bukan penyembuh patah hatimu,
Aku bukan pengobat luka hatimu,
Aku bukan pula penawar sakit hatimu,
Tapi aku ingin menjadi seseorang yang bersedia mendengarkan kisahmu ...

Karena yang kan menyembuhkannya hanya dirimu sendiri ...

Aku mungkin bukan seseorang yang tepat memberikan nasehat,
Aku mungkin bukan seseorang yang memberikan pencerahan atas dirimu,
Tapi aku adalah seseorang yang bersedia ada di dekatmu untukmu berbagi rasa dan kisah itu ...

Itu yang kuharapkan ...

Jangan simpan sakit hatimu demikian lama mengurungmu,
Jangan biarkan kebencianmu demikian lama menyiksamu,
Tapi mulailah bangkit melupakan dan mengikhlaskan semua yang kamu alami ...

Mulailah berdamai dengan dirimu,
Mulailah berdamai dengan hatimu,
Mulailah untuk mengikhlaskannya ...

Jika kamu merasa tersakiti, janganlah balik menyakiti
Jika kamu merasa demikian dibenci, janganlah balik membenci
Ikhlaskanlah dia pergi bersama semua kebencian dan sakit hatimu
Karena,
Kamu akan jauh lebih baik setelah merelakannya,
Kamu akan jauh lebih nyaman setelah mengikhlaskannya,

Tataplah masa depanmu,
Biarkan lembar lama itu menjadi demikian usang,
Biarkan kisah lamamu hanya menjadi kenangan,
Biarkan hatimu menemukan pengganti dirinya yang menyakitimu ...
Biarkan hatimu menemukan pengganti dirinya yang membencimu ...

Apakah kamu bisa?




supported image: http://www.gettyimages.com

Tentang Nyanyian Surga


Masih ingatkah kamu?

Saat kaki - kaki mungil kita menapaki padang rumput basah,
Menyusuri pematang sawah beriringan,
Terdengar oleh kita alunan melodi serangga pagi ...

Saat tangan - tangan mungil kita menyentuh bulir - bulir padi yang merunduk di antara rumpunnya,
Hangat mentari pagi demikian menghangatkan jiwa - jiwa malas kita,
Suara riak kali kecil di kejauhan,
Membawa keriangan dan kenalan kita bermain kala itu ...

Kaki - kaki mungil kita berkecipukan riang di kedangkalan riak air sungai,
menikmati sejuk air jernihnya yang dingin di kulit halus kita,
Berjalan dan mendendangkan siulan melodi kampung ...

Tubuh mungil kita berjibaku dengan kubangan dalam guyuran hujan nan deras di kala siang,
merasakan beceknya lumpur yang menggenang,
kemudian tiba - tiba tercengang oleh lukisan bianglala di langit ...

Tubuh mungil kita berguling di bukit rumput di hamparan karpet bunga dan rumput ilalang,
Menikmati hangatnya lembayung senja di ufuk barat,
Belaian angin yang membuai kita ke peraduan mimpi ...

Bilakah saat itu bisa terulang lagi,
Hanya aku dan kamu dan mereka,
Dunia kecil kita,
Dan tentang nyanyian surga ...

... yang takkan pernah terlupakan ...





supported image: http://graphicsfairy.blogspot.com

Tuesday, August 2, 2011

Hari ini ... *)


Hembusan angin semilir ramah menyapaku,
Hangat lembayungan senja lembut membelai wajahku,
Halimun laksana selendang sutra tipis membuai lamunanku,
Harumai aroma laut kian menyapu inderaku,
Hari ini aku menunggumu ....




*) inspired by Bob Pejman "Terrace in Bellagio" (supported picture)

Monday, August 1, 2011

Letter for God (2)


Dear T,

Tahukah Engkau?
Aku menangis,
Sesak terasa di dada,
Oleh siksa-Mu saat ini,
Oleh ujian-Mu seperti saat ini ...

Tahukah Engkau?
Aku sedih,
Tersiksa dengan perasaan ini,
Oleh semua hal yang kualami,
Oleh hukumanmu saat ini ...

Betapa ku tahu mencintai itu terlalu amat indah,
Aku begitu bahagia bisa merasakan perasaan ini lagi,
Untuk kesekian lama penantianku,
Aku merasakan perasaan ini benar - benar tak ternilai harganya ...

Perasaan mencinta ini kian menyiksaku,
Belenggunya demikian menyiksaku hingga aku tak berkutik,
Ketika saatnya telah tiba kini,
Aku ingin mengungkapkannya, kepadanya ...

Tapi ...

Apakah dia mencintaiku?
Apakah dia memikirkanku?
Apakah ada aku dibenaknya?
Apakah hanya aku yang dipikirkannya?

Tahukah Engkau?
Aku semakin bingung,
Apakah hanya aku yang merasakan ini?
Apakah ini semua hanya aku seorang diri?

Ku memohon, jawablah T ...




supported image: www.gettyimages.com

Other Blog

Followers

Search This Blog